Metoda Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kusta

Jakarta – Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian (PJJ P2) Kusta adalah suatu hal proses pembelajaran mandiri yang dilakukan secara terencana dan memenuhi standarisasi.

Metode ini dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme dari sumber daya manusia kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kegiatan dari penanggulangan kusta.

PJJ P2 Kusta adalah merupakan pelatihan yang menggunakan sistem metode Blended Learning. Dimana peserta pelatihan akan menjalankan pelatihan dengan 2 tahapan:

Pada tahapan Pertama, yaitu  pembelajaran melalui media daring atau online dengan cara menggunakan sebuah platform pembelajaran berbasis Learning Management System, yang di desain dengan sequence dan kaidah-kaidah pembelajaran mandiri.

Pada tahap online peserta harus menuntaskan materi-materi yang sesuai tahapan demi tahapan dalam ketuntasan belajarnya;

Tahap Kedua yaitu pembelajaran dengan cara tatap muka, disini peserta melanjutkan pelatihan di kelas dan tempat praktek lapangan.

PJJ P2 Kusta dengan metode Blended Learning ini diharapkan akan semakin lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas SDM untuk melaksanakan P2 kusta di Indonesia. PJJ P2 kusta mampu menekan efisiensi sumber daya.

Pelatihan dari metode Blended Learning ini mempersingkat durasi pelatihan P2 kusta dari yang sebelumnya 14 hari secara tatap muka (teori dan praktik) menjadi 5 hari tatap muka, lalu pembelajaran online dapat dilakukan secara mandiri dengan bimbingan dan pengawasan dari tutor.

Peserta tidak perlu lama lagi meninggalkan tempat kerja untuk mengikuti pelatihan dan masih tetap dapat beraktivitas melaksanakan pekerjaan yang rutinnya.

PJJ P2 Kusta ini secara resmi diluncurkan pada Selasa (1/9) lalu di Gedung Kemenkes oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Yurianto disaksikan oleh Direktur Operasional NLR di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

”Untuk itu, melalui kesempatan baik ini saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, secara khusus kepada rekan-rekan di Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, BPPSDM Kemenkes dan BBTKL-PP Kelas I Makassar yang telah memberikan bimbingan teknis. Saya juga mengucapkan terimakasih untuk dukungan yang diberikan oleh tim Netherland Leprosy Relief (NLR) sehingga modul PJJ P2 Kusta dapat kita launching pada hari ini,” kata Dirjen Achmad.

Penanggulangan kusta perlu didukung dengan peningkatan kapasitas di dalam hal pengetahuan dan keterampilan tenaga Kesehatan.

Penanggulangan mulai dari kebijakan program P2 Kusta, epidemiologi, diagnosis penyakit, tatalaksana, pencacatan dan pelaporan, penyediaan dan pengelolaan logistic sampai ke supervisi dan monitoring.

Upaya peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, dan salah satunya adalah dengan Pelatihan Jarak Jauh (e-learning) Pencegahan dan Pengendalian (PJJ P2) Kusta.

Menjawab Tantangan

Model PJJ dikembangkan untuk dapat menjawab tantangan dalam pelaksanaan pelatihan klasikal yaitu keterbatasan biaya dan waktu dari peserta.

Materi daripada peningkatan kapasitas dalam e-learning ini, dikembangkan oleh Subdit Penyakit Tropis Menular Langsung (PTML), BPPSDM Kementerian Kesehatan RI dan NLR (Netherlands Leprosy Relief).

Materi ajar mencakup Kebijakan Program Pencegahan dan Pengendalian Kusta, Epidemologi Kusta, Pengelolaan Logistik, Pencatatan dan Pelaporan Program, Penyuluhan dan Konseling, Supervisi dan Monitoring-Evaluasi Program Pengendalian Kusta, Anti Korupsi dan Rencana Tindak Lanjut.

Direktur Operasional NLR Indonesia, Asken Sinaga mengatakan, “Persiapan Pelatihan Jarak Jauh ini telah dimulai sejak tahun lalu jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Pandemi Covid-19 telah menjadikan momentum untuk percepatan penyelesaian materi dan sistemnya hingga hari ini siap diluncurkan.”

”Pelatihan daring ini sangat cocok dengan situasi hari ini, saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Di samping mempersingkat waktu tatap muka dan hemat biaya, pelatihan online ini memungkinkan bagi para peserta pelatihan untuk mengikutinya tanpa harus meninggalkan lokasi atau daerah tugas mereka,” ungkapnya.

Hotline Virus Corona 119 ext 9.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669 dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (hob3)

| nur gani

Pos ini dipublikasikan di Artikel dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.